Senin, 24 April 2017

personil kamar operasi



2.2 Personil Kamar Operasi

2.2.1 Jenis Tenaga
Jenis tenaga adalah personil yang boleh masuk di dalam kamar operasi baik
tim inti maupun tim penunjang, antara lain:
2.2.1.1 Tim Bedah  non steril
1. Perawat Sirkuler.
2. Ahli anestesi.
3. Perawat anestesi.
2.2.1.2 Staf Perawat Operasi terdiri dari :
1. Perawat kepala kamar operasi.
2. Perawat pelaksana.
3. Tenaga lain terdiri dari :
a. Pekerja kesehatan.
b. Tata usaha.
c. Penunjang medis.
Jawaban
1.Perawat Sirkuler / Circulating Nurse
1. Pengertian
Tenaga perawat professional yang diberi wewenang dan tanggung
jawab membantu kelancaran pelaksanaan tindakan pembedahan.
2. Tanggung jawab
Secara administrative dan operasional bertanggung jawab kepada
perawat kepala kamar operasi dan kepada abli bedah.
3. Tugas
a. Sebelum pembedahan
1) Menerima Pasien di ruang persiapan Kamar Operasi
2) Memeriksa kelengkapan operasi meliputi :
a) Kelengkapan dokumentasi medis, antara lain :
(1) Surat persetujuan tindakan medis (operasi)
(2) Hasil pemeriksaan laboratorium terakhir
(3) Hasil pemeriksaan radiologi (fob x-ray)
(4) Hasil pemeriksaan ahli anestesi (pra visite anestesi)
(5) Hasil konsultasi ahli lain sesuai kebutuhan
b) Kelengkapan obat - obatan, cairan dan alat kesehatan
c) Persediaan darah (bila diperlukan)
3) Memeriksa persiapan fisik
4) Melakukan serah terima pasien dan perlengkapan untuk pembedahan dengan perawat premedikasi
5) Memberikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan, tim bedah yang akan menolong dan fasilitas
kamar operasi
b. Saat pembedahan
1) Mengatur posisi pasien sesuai jenis pembedahan dan bekerjasama dengan petugas anestesi
2) Membuka set steril yang dibutuhkan dengan memperhatikan teknik aseptik
3) Membantu mengikatkan tali gaun bedah
4) Memasang plate mesin diatermi
5) Setelah draping, membantu menyambungkan slang suction dan senur diatermi
6) Membantu menyiapkan cairan dan desinfektan pada mangkok steril
7) Mengambil instrument yang jatuh dengan menggunakan alat dan memisahkan dari instrument yang steril
8) Mengumpulkan dan menyiapkan bahan pemeriksaan
9) Menghubungi petugas penunjang medis (petugas PA) bila diperlukan
10) Menghitung dan mencatat pemakaian kasa, bekerjasama dengan perawat instrument
11) Memeriksa kelengkapan instrument dan kasa bersama perawat instrument agar tidak tertinggal dalam tubuh pasien sebelum luka operasi ditutup
c. Setelah pembedahan
1) Membersihkan dan merapikan pasien yang sudah selesai dilakukan pembedahan
2) Memindahkan pasien dari meja operasi ke brancard dorong yang telah disiapkan
3) Meneliti, menghitung dan mencatat obat-obatan, cairan serta alat yang telah diberikan kepada pasien
4) Mendokumentasikan tindakan keperawatan selama pembedahan antara lain :
• Identitas pasien (nama pasien, jenis kelamin, umur, nomor dokumen medik, ruangan dirawat, tanggal mulai dirawat dan alamat).
• Diagnosa pra bedah
• Jenis tindakan
• Jenis operasi (bersih, bersih kontaminasi, kontaminasi, kotor)
• Dokter anestesi
• Tim bedah (operator, asisten operator, perawat
instrument)
• Waktu operasi (mulai induksi, mulai incisie, selesai
operasi)
• Golongan operasi (khusus, besar, sedang, kecil)
• Bahan cairan yang dipakai (povidone iodine, alkohol,
perhidrol, NaCl, chlorhexidine gluconate)
• Pemakalan pisau bedah
• Pemakaian catheter
• Pemakaian benang bedah
• Pemakaian alat-alat lain
• Keterangan (berisi catatan penting selama proses pembedahan)
4. Membantu perawat instrument membersihkan dan menyusun instrument yang telah digunakan kemudian alat disterilkan
5. Membersihkan selang dan botol suction dari sisa jaringan serta cairan operasi
6. Mensterilkan selang suction yang dipakai langsung pasien
7. Membantu membersihkan kamar operasi setelah tindakan pembedahan 


2. Perawat Anestesi
1. Pengertian
Tenaga keperawatan profesional yang diberi wewenang dan tanggung
jawab dalam membantu terselenggarakannya pelaksanaan tindakan pembiusan di kamar operasi.
2. Tanggung jawab
Secara administrative dan kegiatan keperawatan bertanggung jawab kepada kepala perawat kamar operasi dan secara operasional bertanggung jawab kepada ahli anestesi / ahli bedah dan kepala perawat kamar operasi.
3. Tugas
a. Sebelum Pembedahan
1) Melakukan kunjungan pra anesthesi untuk menilai status fisik pasien.
2) Menerima pasien di ruang penerimaan kamar operasi.
3) Menyiapkan kelengkapan alat dan mesin anesthesi.
4) Memasang infus atau transfusi darah.
5) Memberikan premedikasi sesuai dengan program dokter anesthesi.
6) Menyiapkan kelengkapan meja anesthesi dan mesin suctionnya.
7) Memonitor kondisi fisik dan tanda vital pasien.
8) Memindahkan pasien ke meja operasi.
9) Menyiapkan obat anesthesi dan membantu ahli anesthesi dalam proses induksi.
b. Saat Pembedahan
1) Membebaskan jalan napas dengan mengatur posisi pasien
dan ETT.
2) Memenuhi keseimbangan gas medis.
3) Mengatur keseimbangan cairan dengan menghitung input
dan output.
4) Memantau tanda-tanda vital.
5) Memberikan obat-obatan sesuai dengan program dokter
anesthesi.
6) Memantau efek obat anesthesi.
c. Setelah Pembedahan
1) Mempertahankan jalan napas pasien.
2) Memantau tingkat kesadaran pasien.
3) Memantau dan mencatat perkembangan pasien post operasi.
4) Memantau pasien terhadap efek obat anesthesi.
5) Memindahkan pasien ke ruang pulih sadar.
6) Merapikan dan membersihkan alat anesthesi.
7) Mengembalikan alat anesthesi ke tempat semula



1 Kepala kamar operasi
1. Pengertian
Seorang tenaga perawat professional yang bertanggung jawab dan berwenang dalam mengelola kegiatan pelayanan keperawatan di kamar operasi.
2. Tanggung jawab
Secara fungsional bertanggung jawab kepala bidang keperawatan, melalui kepala seksi perawatan. Secara professional bertanggung jawab
kepada kepala instansi kamar operasi.
3. Tugas
a. Perencanaan
1) Menentukan macam dan jumlah pelayanan pembedahan.
2) Menentukan macam dan jumah alat yang diperlukan sesuai spesialisasinya.
3) Menentukan tenaga perawat bedah yang dibutuhkan.
4) Menampung keluhan penderita secara aktif.
5) Bertanggungjawab terlaksananya operasi sesuai jadwal.
6) Menentukan pengembangan pengetahuan petugas dan peserta didik.
7) Bekerja sama dengan dokter tim bedah dan kepala kamar operasi dalam menyusun prosedur dan tata kerja di kamar operasi.
b. Pengarahan
1) Memantau staf dalam penerapan kode etik kamar bedah.
2) Mengatur pelayanan pembedahan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan team.
3) Membuat jadwal kegiatan.
4) Pemanfaatan tenaga seefektif mungkin.
5) Mengatur pekerjaan secara merata
6) Memberikan bimbingan kepada peserta didik.
7) Memantau pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada stafnya.
8) Mengatur pemanfaatan sumber daya secara efektif dan efisien.
9) Menciptakan suasana kerja yang harmonis.
c. Pengawasan
1) Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing pegawai.
2) Mengawasi penggunaan alat dan bahan secara tepat.
3) Mempertahankan kelengkapan bahan dan alat.
4) Mengawasi kegiatan team bedah sehubungan dengan tindakan pembedahan.
5) Menyesuaikan tindakan di kamar bedah dengan kegiatan di bagian lain.
d. Penilaian.
1) Menganalisa secara kontinyu jalannya team pembedahan.
2) Menganalisa kegiatan tata laksana kamar operasi yang berhubungan dengan penggunaan alat dan bahan secara efektif dan hemat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar