Senin, 24 April 2017

kasus terkini dalam peenerapan ilmu teknologi di bidang kebidan




KASUS TERKINI DALAM PENERAPAN IT DIBIDANG KEBIDANAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1        Latar Belakang
Perkembangan IPTEK terhadap proses pembelajaran adalah diperkayanya sumber belajar dan media kesehatan. Media komputer dimanfaatkan dalam kesehatan karena memberikan keuntungan-keuntungan yang tidak dimiliki oleh media kesehatan lainnya yaitu kemampuan komputer untuk berinteraksi secara individu dengan mahasiswa.  Perkembangan komputer sampai saat ini sangat pesat, sebelum mengenal komputer seperti saat ini, 5000 tahun yang lalu di Asia kecil orang menemukan alat yang disebut Abacus dan dianggap sebagai awal mula komputer. Pada tahun 1642, Blaise Pascal menemukan kalkulator roda nomerik untuk membantu ayahnya melakukan perhitungan pajak. Tetapi alat ini memiliki kelemahan, yaitu hanya sebatas melakukan penjumlahan. Komputer sendiri di artikan Hamacher sebagai mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima input digital kemudian memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan dimemorinya dan menghasilkan output berupa informasi.
Menurut Nasotion(2001), komputer dibagi menjadi beberapa generasi. Yaitu generasi pertama (1953-1958), generasi kedua(1958-1966), generasi ketiga (1966-74), generasi keempat (1974-1982), dan generasi kelima (1982-sekarang). Dengan perkembangannya yang semakin canggih, maka sampai saat ini banyak dirasakan manfaatnya dalam berbagai bidang kehidupan. Salah satu manfaat komputer adalah dalam budang kesehatan misalnya pengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Komputer yang kita gunakan untuk mengukur suhu kita namakan dengan termometer. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi juga bermanfaat dalam pendidikan, salah satunya adalah pembelajaran berbantuan komputer, dalam penggunaannya menurut Sudjana dan Rivai (1989) terdapat beberapa model pembelajaran berbantuan komputer, yaitu model latihan dan praktek (drill and practice), model penemuan (problem solving), dan model permainan (game).
1.2        Tujuan
Adapun tujuan umum dan khusus dari pembuatan makalah ini, yaitu:
1.      Tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah untuk mendapatkan nilai tugas dari dosen mata pelajaran.
2.      Tujuan khusus
a.       Memberi pengetahuan tentang Kasus Terkini Dalam Penerapan IT di           Bidang Kebidanan kepada mahasiswa kesehatan khususnya kebidanan.
b.      Memberi pengembangan pendidikan mengenai Kasus Terkini Dalam             Penerapan IT di           Bidang Kebidanan.
1.3        Manfaat
     Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah:
a.       Guna menambah wawasan mahasiswa mengenai materi yang dibahas dalam            makalah ini

BAB II
PEMBAHASAN
2.1        Manfaat Komputer dalam Bidang Kesehatan
Media merupakan alat yang harus ada apabila kita ingin memudahkan sesuatu dalam pekerjaan. Media merupakan alat Bantu yang dapat memudahkan pekerjaan. Setiap orang pasti ingin pekerjaan yang dibuatnya dapat diselesaikan dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan.
Kata media itu sendiri berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata “ medium “ yang berarti “ pengantar atau perantara “, dengan demikian dapat diartikan bahwa media merupakan wahana penyalur informasi tentang kesehatan.
Kit Lay Bourne ( 1985 : 82 ) menyatakan bahwa “ penggunaan media tidak harus membawa bungkusan berita-berita semua, mahasiswa cukup dapat mengawasi suatu berita.” Dari pendapat tersebut dapat dihubungkan bahwa penyampaian materi pelajaran dengan cara komunikasi masih dirasakan adanya penyimpangan pemahaman oleh siswa. Masalahnya adalah bahwa siswa terlalu banyak menerima sesuatu ilmu dengan verbalisme. Apalagi dalam proses belajar mengajar yang tidak menggunakan media dimana kondisi mahasiswa tidak siap, akan memperbesar peluang terjadinya verbalisme. Untung di kampus kita ini menggunakan media yang bisa memudahkan kita dalam proses perkuliahan, sehingga kita selalu siap untuk menerima mata perkuliahan yang disampaikan oleh dosen-dosen kita.
Sasaran penggunaan media adalah agar mahsiswa mampu menciptakan sesuatu yang baru dan mampu memanfaatkan sesuatu yang telah ada untuk dipergunakan dengan bentuk dan variasi lain yang berguna dalam kehidupannya,. Dengan demikian mereka dengan mudah mengerti dan mamahami materi pelajaran yang disampaikan oleh dosen kepada mereka. 
Arief S. Sadiman ( 1984:6 ) mengatakan bahwa media “ adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.
Dari pandangan yang ada di atas dapat dikatakan bahwa media merupakan alat yang memungkinakan anak muda untuk mengerti dan memahami sesuatu dengan mudah dan dapat untuk mengingatnya dalam waktu yang lama dibangdingkan dengan penyampaian materi pelajaran dengan cara tatap muka dan ceramah tanpa alat bantuan. 
Menurut Pebi julianto menyebutkan ada beberapa alasan memilih media dalam proses belajar mengajar tentang kesehatan, yakni :
1.      ada berbagai macam media yang mempunyai kemungkinan dapat kita pakai di dalam proses belajar mengajar tentang kesehatan.
2.      ada media yang mempunyai kecocokan untuk menyampaikan informasi tertentu tantang kesehatan.
3.      ada perbedaan pemakaian media tersebut.
4.      ada perbedaan situasi dan kondisi tempat media dipergunakan. 
Bertitik tolak dari pendapat tersebut, jelaslah bahwa memilih media tidak mudah. Media yang akan digunakan harus memperhatikan beberapa ketentuan dengan pertimbangan bahwa penggunaan media harus benar-benar berhasil guna dan berdaya guna untuk meningkatkan dan memperjelas pemahaman mahasiswa.
2.2        Penerapan Teknologi dalam Kebidanan           
1.      Ultrasonografi ( USG )                                           
USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz- 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor. Pada awalnya penemuan USG diawali dengan penemuan gelombang ultrasonik kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekitar tahun 1920-an, prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran. Penggunaan ultrasonik  dalam bidang kedokteran  pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit.
 Teknologi transduser digital sekitar tahun 1990-an memungkinkan sinyal gelombang ultrasonik yang diterima menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh dengan lebih jelas. Penemuan komputer pada pertengahan 1990 jelas sangat membantu teknologi ini. Gelombang ultrasonik akan melalui proses sebangai berikut, pertama, gelombang akan diterima transduser. Kemudian gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat pada layar monitor. Transduser yang digunakan terdiri dari transduser penghasil gambar dua dimensi atau tiga dimensi. Seperti inilah hingga USG berkembang sedemikian rupa hingga saat  ini.
 Pada saat ini USG dalam kebidanan, bertujuan untuk membantu mendiagnosis perkembangan janin pada setiap trimester. Pada kehamilan  trimester pertama tujuan USG adalah meyakinkan adanya kehamilan, menduga usia kehamilan dengan mencocokkan ukuran bayi, menentukan kondisi bayi  jika ada kemungkinan kelainan bawaan, menentukan penyebab pendarahan atau bercak darah dini pada kehamilan muda (misalnya kehamilan ekstipok), menentukan lokasi janin  apakah di dalam atau di luar rahim, menentukan kondisi janin jika tidak ada denyut jantung  atau pergerakan janin, dan mendiagnosis adanya janin kembar.
 Sedangkan di trimester kedua dan ketiga adalah untuk menilai jumlah air ketuban, menetukan kondisi plasenta, menentukan ukuran janin, memeriksa kondisi janin lewat pengamatan aktivitasnya, menentukan letak janin apakah sungsang atau terlilit tali pusat, serta untuk melihat kemungkinan adanya tumor.
USG berperan sangat penting dalam perkembangan medis. Seiring kemajuan zaman, perkembangan USG juga makin canggih.
Dulu pergerakan janin yang terlihat di monitor masih dalam bentuk gerakan patah-patah. Tapi sekarang dengan resolusi yang lebih detail akan tampak gerakan janin yang lebih halus (smooth), fluently, dan setiap slice (lapis) bisa dilihat lebih jelas sehingga fungsi medisnya juga lebih baik. Bagi dokter, kemajuan teknologi USG dapat menajamkan akurasi pemeriksaan.
Pemeriksaan DJJ dilakukan sebagai acuan untuk mengetahui kesehatan ibu dan perkembangan janin khususnya denyut jantung janin dalam rahim. Detak jantung janin normal permenit yaitu : 120-60x / menit Pemeriksaan denyut jantung janin harus dilakukan pada ibu hamil. Denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 16 minggu / 4 bulan. Gambaran DJJ:
a.       Takikardi berat; detak jantung diatas 180x/mnt    
b.      Takikardi ringan: antara 160-180x/mnt       
c.       Normal: antara 120-160x/mnt        
d.      Bradikardia ringan: antara 100-119x/mnt
e.       Bradikardia sedang: antara 80-100x/mnt
f.       Bradikardia berat: kurang dari 80x/mnt
2.      Fetal Doppler
Adalah merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi denyut jantung bayi, yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik, alat ini sangat berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan janin, sangat disarankan untuk dimiliki dirumah sebagai deteksi rahim harian, selain aman juga mudah dalam penggunaannya serta harga yang sangat terjangkau untuk dimiliki.

3.      Fetal Doppler Sunray
Adalah salah satu jenis dan merk Doppler yang digunakan untuk mengetahui denyut jantung janin dalam kandungan, fetal Doppler ini sangat praktis digunakan baik secara pribadi atau digunakan oleh kalangan paramedic.
4.      Staturmeter
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan, alat ini adalah sangat sederhana pada desainnya karena hanya ditempelkan pada tembok bagian atas dan ketika akan digunakan hanya perlu untuk menariknya sampai ke bagian kepala teratas, sehingga dapat diketahui tinggi badan orang tersebut.
5.      Eye Protector Photo Therapy
Adalah alat bantu yang diigunakan untuk melindungi bagian mata bayi pada saat dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan sinar X-ray atau jenis pemeriksaan lain yang menggunakan media sinar agar tidak menggangu penglihatan bayi yang akan diperiksa.
6.      Alat Pengukur Panjang Bayi
Adalah merupakan peralatan sederhana yang biasa digunakan oleh bidan dan petugas posyandu, untuk mengetahui perkembangan tinggi bayi dari waktu ke waktu, terbuat dari kayu dan mistar yang mudah dibaca.
7.      Breast Pupm
Biasanya digunakan oleh para ibu yang berkarier diluar rumah, agar ASI tidak terbuang dengan percuma, sehingga tetap bisa mendapatkan ASI dari bundanya.
8.      Lingkar Lengan Ibu Hami
Adalah tanda yang digunakan untuk mempermudah mengidentifikasi bayi dan bundanya, pada umumnya dipakaikan pada bayi dan bundanya di rumah sakit bersalin.
9.         Pengukur Panjang Bayi (calipher)
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang bayi dengan ketepatan pengukuran yang tinggi, karena skala yang digunakan pada alat ini lebih detail, sehingga setiap inchi pertumbuhan bayi dapat diketahui.

2.3        Manfaat Teknologi dalam Kebidanan
Sebelum berbicara mengenai manfaat dari tegnologi, maka ada sebuah proses yang harus diketahui sebelum memperoleh manfaat dari tegnologi tersebut, yaitu penerapan teknologi tepat guna ( TTG ). Penerapan TTG adalah sebuah usaha pembaharuan. Meskipun pembaharuan itu tidak mencolok dan masih dalam jangkauan masyarakat, tetapi harus diserasikan dengan keadaan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat setempat serta alam. Kalau tidak, maka usaha pembaharuan itu akan mendapat hambatan yang dapat menggagalkan usaha pembaharuan tersebut.  
      Usaha pembaharuan itu dirancang sedemikan rupa sehingga seluruh masyarakat merasa bahwa pembaharuan adalah prakarsa mereka sendiri. Berarti di dalam pembaharuan teknologi itu, terdapat minat dan semangat dalam masyarakat tersebut.  
      Banyak orang keliru dalam berpendapat kalau orang membawa pompa bambu, biogas, pengering dengan energi radiasi matahari sederhana kedesa, maka orang itu telah menerapkan teknologi tepat guna. Membawa paket-paket teknologi sederhana tersebut kesebuah desa belum dapat dikatakan sebagai penerapan teknologi tepat guna, bahkan dapat menjerumuskan, apabila tidak disertai pendidikan kepada masyarakat desa tersebut, bagaimana cara membuat dan memperbaiki alat tersebut. Paling ideal penerapan teknologi tepat guna adalah teknologi yang telah ada pada suatu masyarakat dan perbaikan itu ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.
      Penerapan TTG juga harus mempertimbangkan keadaan alam sekitar. Dapat diartikan bahwa dampak lingkungan yang disebabkan penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) harus lebih kecil dibandingkan pemakaian teknologi tradisional maupun teknologi maju. Dengan demikian manfaat dari teknologi tepat guna itu dapat dirasakan oleh masyarakat tersebut. Sebagai mana manfaat dari teknologi tepat guna adalah:
1.      Dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang makin hari makin meningkat, tentu hal itu di barengi dengan kemampuan masyarakatnya yang mampu mengoperasionalkan dan memanfaatkan TTG tersebut.
2.      Teknologi tepat guna mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhannya, pemecahan masalahnya dan penambahan hasil produksi yang makin meningkat dari biasanya. Teknologi tersebut relatif mudah dipahami mekanismenya, mudah dipelihara dan mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Masuknya teknologi baru tidak akan membebani masyarakat baik mental (ketidakmampuan skill) maupun materiil (dapat menimbulkan beban biaya yang tidak mampu dipenuhi masyarakat).
3.      Teknologi tepat guna dapat mempermudah dan mempersingkat waktu pekerjaan tenaga kesehatan dan klien.
4.      Masyarakat mampu mempelajari, menerapkan, memelihara teknologi tepat guna tersebut.
5.      Masyarakat / klien bisa lebih cepat ditangani oleh tenaga kesehatan.
6.      Hasil diagnosa akan lebih akurat, cepat, dan tepat.
2.4    Fungsi Tegnologi Bagi Kebidanan
Sebagai mana fungsi dari teknologi dalam kebidanan adalah:
1.      Alat kesehatan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat                 setempat.
2.      Biaya yang digunakan cukup rendah dan relatif murah.
3.      Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara.
4.      Mengurangi kesalahan dalam mendiagnosis suatu penyakit.
2.5         Dampak Teknologi Dalam Kebidanan
a.    Dampak positif sebagai berikut:
1.      Dengan adanya teknologi tepat guna dalam kebidanan, maka masyarakat akan mendapat kemudahan dalam menjaga kesehatan yang lebih efisien dan efektif.
2.      Teknologi yang ada, dapat membuat kegiatan khususnya di dalam kebidanan akan lebih sederhana dan mudah.
b.    Dampak negatif sebagai berikut :
1.      Jika penggunaannya teknologi tidak sesuai dengan lingkup yang memerlukan maka itu akan sia-sia. Contoh penggunaan USG di daerah pedalaman, disana tidak orang yang mengelolanya dan tidak sesuai dengan  kebudayaan masyarakat disana.
2.      Dengan ketidaktepatan penggunaan alat tersebut maka akan berdampak buruk terhadap pasien. Contoh : penggunaan USG pada pasien dengan cara-cara yang tidak tepat.
3.      Penggunaan teknologi pada daerah pedalaman dengan tenaga yang tidak ahli akan menimbulkan resiko terhadap pasien.




BAB III
PENUTUP
3.1        Kesimpulan
Dari ruang lingkup kesehatan, begitu banyak pembahasan dan pengaplikasian Sistem Informasi dan Teknologi untuk membangun atau membuat suatu sarana kesehatan  demikian pula dalam dunia kebidanan, untuk membuat RS bersalin, poliklinik bidan, posyandu, puskesmas dll, kita dapat memanfaatkan Sistem Informasi dan Teknologi yang ada demi membangun Sarana kesehatan yang berkualitas dibidang kesehatan terutama dalam hal kebidanan.
Sebelum menggunakan tegnologi, terlebih dahulu kita lakukan penerapan tegnologi tepat guna kepada masyarakat. Dengan adanya penerapan ini di harapkan masyarakatnya berubah dan mengerti tentang manfaat tegnologi dan mampu menggunakan tegnologi tersebut dengan sebaik mungkin. Sehingga penggunaa dari tegnologi tersebut bermanfaat bagi masyarakat, yaitu dapat memenuhi kebutuhan individu atau masyarakat  karena kebutuhan masyarakat semakin hari semakin meningkat.
3.2        Saran
Teknologi tepat guna apabila dimanfaatkan dengan baik maka akan memeperoleh hasil yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA
Syafruddin, dkk, 2009. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Mahasiswa. CV.Transinfo media : Jakarta
Jurnal Sosioteknologi Edisi 13 tahun 7, April 2008  htth://jirzizaidan.wordpress.com/kebidanan/
World Healt Assembeley XXI; “National and Global SURVEILENS of communicable Disease”, Geneva: WHO, 1968
Teknologi tepat guna terampil.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar