Minggu, 29 Januari 2017

MAKALAH MENOPOUSE

                            TUGAS MAKALAH BIODAS BIOFER
                                                  TENTANG MENOPAUSE


 

                          Disusun oleh:
                           Kelompok 4 : 1.Eka putri ayu         (16140198)
                                                      2.Katarina devi         (16140125 )
                                                      3.Reka tri wahyuni   (1               )
                                                      4.Rahmiza lestar       (                 )
                                                      5.Lita apriani            (15150151)
                                                      6.Sri Wahyuni           (16150198 )
                             Kelas              :B.13.2                     
                         Pembimbing  :Lenna maydianasari,SST,M.P.H
                                                             
                                        PRODI D4 BIDAN PENDIDIK
                                      FAKULTAS ILMU KESEHATAN
                               UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
                                                            2016/2017

                                                     KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis diberi kesehatan sehingga makalah yang berjudul “MENOPAUSE” dapat selesai dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah BIODAS BIOFER, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Yogyakarta,21 November 2016
Penulis














                                                                 DAFTAR ISI    

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………………. 4
1.1  Latar belakang……………………………………………………………………….. 4
1.2  Rumusan masalah……………………………………………………………………. 4
1.3  Tujuan……………………………………………………………………………. …..4
BAB II           
PEMBAHASAN………………………………………………………………………… 5
2.1 Defenisi……………………………………………………………………………. …5
2.2 Etiologi……………………………………………………………………………..…6
2.3 Tahap Menopause…………………………………………………………………..…6
2.4 Fase-fase Pada Menopause……………………………………………………… …...7
2.5 Tanda dan Gejala………………………………………………………………….. …7
2.6 Perubahan-Perubahan Organik………………………………………………….. …...8
2.7 Kebutuhan Wanita Menopause………………………………………………….. …...9
2.8 Penatalaksanaan……………………………………………………………………… 10
BAB III
PENUTUP…………………………………………………………………………….… 13
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………....13
B. Saran…………………………………………………………………………………..13



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
    Wanita sehat secara normal akan mengalami suatu proses degenerasi yang dinamakan menopause.Proses ini sering menimbulkan gejala-gejala yang dirasakan           
tidak menyenagkan.Oleh karena itu sangatlah penting bagi setiap wanita untuk benar-benar memahaminya. Sekitar separuh dari semua wanita berhenti menstruasi antara usia 45 dan 50, sekitar seperempat berhenti sebelum umur 45 tahun, dan seperempat lainnya terus mentruasi sampai melewati umur 50 tahun.

    Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk membuat kehidupan saat monopaause ini sedikit lebih mudah adalah dengan diet menopause yang dapat membantu untuk energi tubuh, mengendalikan berat badan dan mencegah sejumlah kondisi yang dapt menjadi lebih terlihat pada saat proses penuaan terus berlanjut. Terapi Sulih Estrogen (TSH) serta olahraga yang teratur juga dapatmengurangi beban pada saat terjadinya proses menopause ini.

1.2  Ruang Lingkup
    Siklus mentruasi adalah suatu rangkaian perubahan dalam sistem reproduksi wanita yang terjadi setiap 28 hari sekali, meskipun lamanya siklus tersebut untuk setiap wanita dapat bervariasi hingga satu minggu. Siklus tersebut dimulai dengan adanya pendarahan dari rahim hingga satu minggu lamanya. Proses mentruasi akan dialami oleh seorang wanita hingga usia 40 tahun atau lebih.

   Ketika proses mentruasi semakin jarang atau semakin sering, tidak teratur, lebih banyak atau lebih sedikit. Ketika setahun penuh tanpa mentruasi, maka hal itu menandai akhir dari masa perimenopause dan awal dimulainya menopause. Monopause bukanlah suatu penyakit. Hal ini akan terjadi pada setiap wanita yang telah mencapai usia menopause. Rata-rata usia wanita yang mengalami menopause adalah 51 tahun, meskipun mengalami menstruasi terakhir pada rentang usia 45 dan 55 tahun pun masih dianggap normal.

1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui defenisi dari menopause
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis dari menopause
3.      Untuk mengetahui tahap-tahap dari menopause
4.      Untuk mngetahui gejala-gejala menopause
5.      Untuk mengetahui tanda awal menopause
6.      Untuk mengetahui gangguan pada menopause
7.      Untuk mengetahui komplikasi dari menopause
8.      Untuk mengetahui pengobatan pada menopause
9.      Untuk mengetahui pola makan sehat menuju menopause
10. Untuk mengetahui cara berolahraga pada saat menopause




BAB II
PEMBAHASAN
                                                                                           

A.    Defenisi Monopause
    Monopause berasal dari bahasa yunani yaitu “Mens” yang artinya siklus mentruasi dan “pausis” yang artinya penghentian. Dapat disimpulkan menopause merupakan masa berhentinya siklus mentruasi seorang wanita. Monopause merupakan pengertian dari berhentinya masa kesuburan dan masa reproduksi wanita ditandai dengan berhentinya masa menstruasi atau siklus bulanan seiring bertambahnya usia dan penurunan hormon. Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenovera sekurang-kurangnya satu tahun atau tidak mengalami mentruasi selama satu tahun.
     Monopause dalam bahasa biologis merupakan akhir dari siklus kehidupan mentruasi seorang wanita yang terjadi dipertengahan usia 40 tahun ke atas. Selama masa transisi ini, ovarium mulai melemah sehingga tingkat gairah seksual pun semakin menurun secara alami dari horman esterogen dan progesterone.Hormon esterogen berfungsi sebagai pengawas siklus ovulasi yakni saat induk telur mulai melepas sel telur ke dalam tuba falopi dan menggembangkan payudara wanita serta rahim. Hormon estrogen memiliki pengaruh yang cukup besar dalam tingkat kesehatan wanita baik fisik maupun psikologis (emosional). Hormon progesteron bertugas mengawasi mentruasi dan mempersiapkan rahim untuk menerima sel telur yang telah dibuahi.
     Monopause rupanya ada hubungannya dengan menarch. Makin dini menarch terjadi, maka lambat menopause timbul. Sebaliknya makin lambat menarch terjadi, makin cepat menopause timbul. Pada abad ini umumnya Nampak bahwa menarch makin dini timbul dan menopause makin lambat terjadi,sehingga masa reproduksi menjadi lebih panjang. Walaupun demikian di negara-negara maju rupaya menarch tidak lagi bergeser ke umur yang lebih mudah, tampaknya batas maksimal telah tercapai.Monopause yang artificial karena operasi atau radiasi pada umumnya menimbilkan keluhan yang lebih banyak dibandingkan menopause alamiah.

B.     Jenis-jenis Monopause
Monopause dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu menopause alamiah dan menopause premature (dini).
1.      Monopause Alamiah
    Monopause ini terjadi secara bertahap, biasanya antara usia 45-55 tahun. Monopause alamiah terjadi pada wanita yang masih mempunyai indung telur. Durasinya sekitar 5-10 tahun. Meskipun seluruh prose situ kadang-kadang memerlukan waktu tiga belas tahun. Selama itu mentruasi mungkin akan berhenti beberapa bulan kemudian akan kembali lagi. Mentruasi dating secara fluktuatif. Lama intensitasnya dan alirannya mungkin bertambah atau berkurang. Wanita yang mengalami menopause alamiah mungkin membutuhkan perawatan atau mungkin tidak membutuhan perawatan apapun. Hal ini karena kesehatan mereka secara menyeluruh cukup baik. Selain itu proses menopause berjalan sangat lambat sehingga tubuhnya dapat menyesuaikan diri dengan perubahanperubahan yang terjadi pada saat menopause.

2.      Monopause Dini
  Monopause dini ini terjadi sebelum usia 45 tahun dianggap sebagai menopause yang cepat, tetapi menopause dini biasanya didefenisikan sebagai menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun.Kadang-kadang,menopause dini juga disebut sebagai kegagalan ovarium dini (premature ovarian failure, POF), karena hal tersebut adalah masalah yang telah menyebabkan menopause dating lebih cepat. Namun demikian, sangat penting untuk mencatat bahwa POF dan menopause dini tidak selalu merupakan hal yang sama. Tidak semua kasus POF adalah permanen pada beberapa kasus, fungsi ovarium dapat dipulihkan dan mentruasi dapat berlangsung kembali. Seperti yang kita ketahui,menopause ditentukan oleh masa mentruasi yang paling akhir, dan hal ini hanya dapat terjadi jika POF bersifat permanen.

   Monopause ini disebabkan oleh gaya hidup, seperti merokok, kebiasaan minum minuman beralkohol, makanan yang tidak sehat, dan kurang berolahraga. Gejala menopause dini dengan menopause biasa tidak ada bedanya, walaupun setiap orang mengalami gejala dalam waktu yang sama.Tetapi dari segi perubahan fisik penderita menopause biasanya tampak lebih parah.Ini terlihat dari keluhan-keluhan yang mereka alami, yaitu osteoporosis dan penyakit jantung koroner yang dating lebih cepat. Oleh karena itu datangnya menopause dini perlu diwaspadai.

C.    Tahap-Tahap Monopause
Pada dasarnya menopause dibagi menjadi tiga tahap yaitu masa pramenopause, menopause,dan pasca menopause.
1.      Pramenopause
Pramenopause yaitu masa transisi antara masa ketika wanita mulai merasakan gejala menopause(biasanya pada pertengahan atau akhir usia 40 tahun) dan masa siklus haid benar-benar terhenti(rata-rata 51 tahun). Pada masa pramenopause akan terjadi perubahan fisik yang berarti.
2.      Monopause
Masa monopause menandakan menandakan haid terakhir. Penentuan masa menopause hanya bisa dilakukan setelah seorang wanita tidak haid lagi selama 1 tahun.
3.      Pascamenopause
Masa ini adalah masa setelah haid terakhir seorang wanita. Dengan kata lain, pascamenopause terjadi setelah masa menopause. Biasanya keadaan fisik dan psikologisnya sudah dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan hormonalnya.










D.    Gejala-Gejala Monopause
     Haid adalah peristiwa yang terjadi secara khas pada individu, baik dalam awal pertama kali terjadi dalam siklus,jumlah darah yang keluar, maupun dalam gejala-gejala yang menyertai. Demikian pula ketika terjadi menopause akan menimbulkan gejala-gejala yang berbeda pada setiap orang.Meskipun demikian, dapatlah dikatakan bahwa gejala-gejala menopause dapat berupa antara lain:insomnia, rasa panas (hot flash), banyak berkeringat, depresi, berkurangnya daya ingat, sulit menahan dorongan untuk kencing (inkontinensia).

     Gejala-gejala dari menopause disebabkan oleh perubahan kadar estrogen dan progesterone. Karena fungsi ovarium berkurang, maka ovarium menghasilkan lebih sedikit estrogen/progesterone dan tubuh memberikan reaksi. Beberapa wanita hanya mengalami sedikit gejala, sedangkan wanita yang lain mengalami berbagai gejala yang sifatnya ringan sampai berat. Hal ini adalah normal.
    Berkurangnya kadar estrogen secara bertahap menyebabkan tubuh secara perlahan menyesuaikan diri terhadap perubahan hormon, tetapi pada beberapa wanita penurunan kadar estrogen ini terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan gejala-gejala yang hebat. Hal ini sering terjadi jika menopause disebabkan oleh pengangkatan ovarium.
Adapun gejala-gejala lain dari menopause adalah:
1.      Gejala-gejala fisik
a.       Hot flushes/rasa panas (pada wajah, leher, dan dada yang berlangsung selama beberapa menit, pusing,lemah, atau sakit.
b.      Rasa panas
c.       Berkeringat dimalam hari
d.      Susah tidur     
e.       Sakit kepala
f.       Keinginan buang air kecil menjadi lebih sering
g.      Berdebar-depar (detak jantung meningkat atau mengencang)
h.      Tidak nyaman ketika buang air kecil
i.        Ketidakmampuan untuk mengendalikan buang air kecil (inkontinensia)
j.        Perubahan kulit
k.      Kerapuhan tulang
2.      Gejala-gejala psikologis
a.       Mudah tersinggung
b.      Depresi
c.       Cemas
d.      Suasana hati (mood) yang tidak menentu
e.       Sering lupa
f.       Susah berkonsentrasi
3.      Gejala-gejala seksual
a.       Kekurangan vagina, mengakibatkan rasa tidak nyaman selama berhubungan seksual
b.      Menurunnya libid




E.     Tanda Awal Monopause
1.Perubahan kejiwaan
   Perubahan yang dialami oleh wanita dengan menjelang menopause adalah merasa tua, mudah tersinggung, mudah kanget sehingga jantung berdebar, takut tidak bisa memenuhi kebutuhan seksual suami, rasa takut bahwa suami akan menyeleweng. Keinginan seksual menurun dan sulit mencapai kepuasan, dan juga merasa tidak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu.
2.Perubahan fisik                                                            
   Pada perubahan fisik seorang wanita mengalami perubahan kulit. Lemak bawah kulit menghilang sehingga kulit mengendor, sehingga jatuh dan lembek. Kulit mudah terbakar sinar matahari dan menimbulkan pigmentasi dan menjadi hitam. Pada kulit tumbuh bintik-bintik hitam, kelenjer kulit kurang berfungsi sehingga kulit menjadi kering dan keriput. Karena menurunnya estrogen dapat menimbulkan perubahan kerja usus menjadi lambat, dan mereabsorbsi sari makanan makin berkurang. Kerja usus halus yang semakin berkurang maka akan menimbulkan gangguan buang air besar berupa obstipasi.

F.     Gangguan pada saat menopause
Gangguan menopause ialah jadwal menopause.
1.Monopause premature
   Terhentinya haid pada umur 40 tahun. Terdapat gejala premonopause hot flushes (rasa panas), dan gonadotropin.
2.Monopause terlambat
   Pada kira-kira usia 45 tahun, empat dari lima wanita akan mengalami menopause. Akan tetapi, jika menopause tertunda sampai setelah usia 55 tahun, maka hal tersebut dianggap terlambat.Kemungkinan disebabkan oleh kelebihan berat badan.Seperti yang kita ketahui, sebagian besar estrogen juga dibuat didalam ovarium. Akan tetapi,sejumlah kecil estrogen juga dibuat dibagian dibagian tubuh lain, termasuk di sel-sel lemak.

G.    Komplikasi Monopause
    Banyak wanita melewati menopause tanpa perlu nasihat atau pengobatan medis untuk menghilangkan gejala-gejalanya. Akan tetapi,perubahan kadar hormone (khususnya estrogen) yang member ciri menopause dapat mengakibatkan sejumlah komplikasi dikemudian hari. Komplikasi yang menyertai menopause seperti berikut:
1.Osteoporosis
   Merupakan pengeroposan tulang yang membuat rasa nyeri dan berpotensi mengalami patah tulang.
2.Masalah urogenital
   Merupakan masalah seksual, ketidakmampuan untuk mengendalikan buang air kecil (inkontinensia), dan infeksi dalam saluran kemih selama masa perimonopause, tetapi tidak seperti gejala menopause lainnya, hal ini mungkin menjadi masalah kesehatan jangka panjang setelah munculnya menopause, oleh karena itu perlu ditangani dengan baik.




3.Penyakit Kardiovaskular
    Merupakan permasalahan yang meliputi jantung dan sistem pembuluh darah yang memasok darah keseluruh tubuh. Di dalamnya termasuk permasalahan seperti vangina, serangan jantung, dan stroke.Dan kemungkinan bisa juga mengalami peningkatan kadar kolesterol setelah menopause, dan penumpukan kolesterol LDL (dikenal sebagai kolesterol ‘jahat’) yang dapat mempersempit dan menyumbat pembuluh arteri sehingga meningkatkan resiko terkena penyakit kardiovaskuler.
4.Obesitas
    Memasuki menopause mengubah cara tubuh untuk menyimpan lemak. Sebelum menopause,wanita biasanya menyimpan kelebihan lemak di sekitar panggul dan paha, yang menyebabkan bentuk tubuh wanita seperti “buah pear”. Namun demikian, setelah menopause kelebihan lemak disimpan di sekitar pinggang dan perut, yang menyebabkan bentuk tubuh seperti “buah apel”. Bentuk tubuh seperti “buah apel” ini diikuti dengan peningkatan resiko terkena penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kanker tertentu (misalnya kanker payudara).
5.Demensia                              
   Hubungan antara menopause dengan masalah memori tidak sepenuhnya jelas, tetapi tampaknya hormon-hormon wanita memainkan beberapa peran dalam fungsi otak yang normal. Meskipun demensia secara normal tidak mempengaruhi wanita sampai mereka berada pada masa pascamenopause, munculnya menopause bisa jadi memiliki peran dalam kemunduran memori.

H.    Pengobatan Monopause
     Pengobatan yang paling sering digunakan untuk menghilangkan gejala-gejala menopause dan mengurangi resiko masalah kesehatan dimasa depan adalah terapi sulih hormon (hormone replacement therapy, HRT). Akan tetapi, seperti yang mungkin pernah didengar, ada beberapa resiko yang menyertai pengobatan HRT ini, khususnya jika digunakan untuk jangka waktu yang lama.
Efek-efek yang berpotensi terjadi dalam pengobatan jangka panjang dengan HRT adalah:
1.      Peningkatan resiko tersamar
a.       Kanker payudara
b.      Masalah penyumbatan
c.       Pembuluh darah (misalnya stroke)
d.      Penyakit jantung koroner
2.      Penurunan resiko tersamar
a.       Kanker kolorektal (usus besar)
b.      Osteoporosis dan patah tulang









                        Beberapa pilihan pengobatan untuk menopause adalah:
                        1.  Perubahan gaya hidup                     
                     a.    Pola makan yang sehat dan seimbang
                     b. Olahraga (misalnya latihan ketahanan tubuh seperti jalan kaki
                            atau  jogging, olahraga dengan menggunakan beban).
                     c.    Menghindari hal-hal yang dapt memicu timbulnya gejala.
            2.   Pengobatan berbasis hormone
         a.HRT (terapi estrogen tunggal, yang dikombinasikan secara sekuensial
            atau  berkelanjutan.
         b.Tibolone (livial).
         c.Fitoestrogen (zat kimia alami yang diperoleh dari makanan herbal.
         d.Testosteron.
3.      Obat-obatan untuk mengurangi hot flushes (rasa panas) dan keringat
         a.Clonidine (Dixarit, Catapres) 
         b.Selective serotonin receptor inhibitor (SSRI)
4.      Terapi komplementer
         a.Obat-obatan herbal
         b.Homeopati
         c.Refleksiologi
         d.Hipnosis
         e.Akupuntur
         f.Aromaterapi
         g.Yoga
5.      Pengobatan untuk monorrhagia (mentruasi teratur tetapi sangat bnnyak, yang dialami oleh banyak wanita pada masa menjelang menopause).
        a.Obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS).
        b.Tranexamic acid (Cyklokapron).   
        c.Etamsylate (Diccynene, Dicynone).
        d.Terapi progestogen-tunggal (Mirena)
        e.Pembedahan (Misalnya histerektomi)
6.      Pengobatan untuk gejala psikologis.
        a.Psikoterapi, konseling.
        b.Obat-obatan antidepresan.      
7.      Pengobatan untuk gejala urogenital (gejala fisik yang mempengaruhi sistem saluran kemih dan organ genital).
       a.Pelicin/pelembab vagina (KY Jelly atau Replens)
       b.Obat-obatan untuk mengatasi ketidakmampuan untuk
          mengendalikan(inkontiinensia).
       c.Antibiotika untuk infeksi kandung kemih.


        



 I.Pola makan sehat menuju menopause
             Monopause merupakan peristiwa alami dalam siklus kehidupan wanita. Untuk mencegah
berbagai keluhan yang mungkin terjadi dimasa menopause yang disebabkan oleh kekurangan hormone estrogen, pengaturan menu makanan yang tepat sedini mungkin adalah salah satu jawaban yang tepat untuk mengatasi kekurangan hormone estrogen pada tubuh. Hal ini merupakan alternative alamiah, yaitu dengan mengkonsumsi ekstra estrogen yang banyak terkandung pada sejumlah bahan pangan.

   Sebuah menopause diet adalah waktu yang baik untuk membatasi makanan yang tidak begitu bagus untuk seorang wanita menuju masa menopause karena ransel dikalori dapat lebih mudah selama fase kehidupan ini dan factor resiko jenis penyakit tertentu bisa naik. Tidak mengkonsumsi lemak berlebih dan tidak tidak mengkonsumsi minuman berakohol juga minuman berkafein, akan memelihara hati dan sistem kardiovaskuler yang sehat dan membantu untuk mengurangi resiko kondisi seperti kanker dan diabetes.

    Mengganti pilihan dengan pilihan yang lebih sehat seperti air mineral dan the hijau tanpa kafein.Sayuran dan buah-buahan segar selalu penting untuk disertakan dalam setiap diet. Seorang wanita harus menjauhi makanan berlemak dan manis serta yang menggandung kafein atau apapun yang benar-benar tidak memiliki nilai gizi.

    Ada senyawa alamiah dalam tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan yang struktur kimianya mirip dengan hormone estrogen dan disinyalir akan menghasilkan efek seperti kerja estrogen.Senyawa tersebut disebut fitoestrogen. Bahan pangan yang kaya akan fitoestrogen adalah jenis kacang-kacangan terutama kacang kedelai, serta dapat ditemukan pada hampir semua jenis sereal sayuran, papaya, dan tanaman lain yang kaya akan kalsium.

    Bahan pangan kaya fitoestrogen yang cocok digunakan untuk minuman segar antara lain tahu sutera. Bahan yang terbuat dari kacang kedelai ini memiliki tekstur yang sangat lembut, seperti krim kental, dapat menjadi pengganti aneka produk dari daging sapi dan minyak hewanI, Dan susu kedelai. Susu yang terbuat dari kacang kedelai ini kaya zat fitoetrogen, sangat fleksibel diolah menjadi dessert yang menggugah selera. Dianjurkan pula mengkomsumsikan bengkuang, dan agaragar rumput laut.

J.Olahraga teratur menjelang menopause.
Berolahraga secara teratur banyak manfaatnya. Berolahraga memungkinkan untuk membakar lemak yang berlebih dengan lebih efisien. Dengan demikian, olahraga membantu mengandalikan berat badan. Selain itu olahraga mempunyai manfaat sebagai berikut:
                                                              i.      Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, serta kemampuan tubuh untuk menjaga kadar gula darah.
                                                            ii.      Menjaga kepadatan tulang.
                                                          iii.      Menjaga masa otot.
                                                          iv.      Membakar kalori lemak
                                                            v.      Mengurangi stress
                                                          vi.      Mengurangi gejala menopause misalnya meriang.

BAB III
PENUTUP


KESIMPULAN
                   
     Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari uraian diatas yaitu bahwa menopause adalah
berhentinya masa manstruasi pada wanita yang rata-rata umurnya mencapai 50 tahun dengan
rentang antara 48 dan 52 tahun. Dan menopause mempunyai 2 jenis yaitu menopause alamiah dan menopause dini. Dan menopause terdiri dari 3 tahap yaitu, pramenopause, menopause, dan pascamenopause.

     Penyebab dari menopause meliputi adanya degenerasi atau penuaan secara alamiah pada organ reproduksi wanita. Dan adapun gejala-gejala menopause terdiri dari gejala-gejala fisik, psikologis,dan seksual. Dan menopause pun bisa terjadi komplikasi pada osteoporosis, masalah urogenital,penyakit kardiovaskuler, obesitas, dan demensia.

     Pengobatan menopause mempunyai banyak pilihan meliputi perubahan gaya hidup. Pengobatan berbasis hormone, obat-obatan untuk mengurangi hot flushes (rasa panas) dan keringat, terapi komplementer, pengobatan untuk monorrhagia, pengobatan untuk gejala psikologis, dan pengobatan untuk gejala urogenital.


SARAN

    Menjadi tua dan keriput memang hal yang sering ditakuti oleh para wanita. Namun, hal ini bukan berarti wanita kehilangan identitas kewanitaannya. Justru seharusnya sadar bahwa wanita yang mengalami masa menopause memulai fase kehidupan baru sebagai wanita yang matang dalam berfikir.
Berikut beberapa tips supaya tetap sehat saat memasuki masa menopause nanti, yaitu:
a.Tidak merokok
b.Tida minum alcohol
c.Sering berolahraga secara teratur
d.Makan makanan yang sehat (terutama yang bersumber dari kacang kedelai sebagai sumber fitoestrogen.
e.Cukup terkena cahaya matahari










DAFTAR PUSTAKA


Owen, E. 2005. Panduan Kesehatan bagi wanita. PT Prestasi Pustakaraya. Jakarta.
Baziad, A. 2003. Monopause dan Andropause. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirihardjo. Jakarta