TUGAS MAKALAH BIODAS
BIOFER
TENTANG MENOPAUSE
Disusun oleh:
Kelompok 4 : 1.Eka putri ayu (16140198)
2.Katarina devi (16140125 )
3.Reka tri wahyuni (1 )
4.Rahmiza lestar ( )
5.Lita apriani (15150151)
6.Sri Wahyuni (16150198 )
2.Katarina devi (16140125 )
3.Reka tri wahyuni (1 )
4.Rahmiza lestar ( )
5.Lita apriani (15150151)
6.Sri Wahyuni (16150198 )
Kelas :B.13.2
Pembimbing :Lenna maydianasari,SST,M.P.H
PRODI
D4 BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
RESPATI YOGYAKARTA
2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis diberi kesehatan sehingga makalah yang berjudul “MENOPAUSE” dapat selesai dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah BIODAS BIOFER, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Yogyakarta,21
November 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………………. 4
1.1 Latar
belakang……………………………………………………………………….. 4
1.2 Rumusan masalah…………………………………………………………………….
4
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………….
…..4
BAB II
PEMBAHASAN………………………………………………………………………… 5
PEMBAHASAN………………………………………………………………………… 5
2.1 Defenisi……………………………………………………………………………. …5
2.2 Etiologi……………………………………………………………………………..…6
2.3 Tahap Menopause…………………………………………………………………..…6
2.4 Fase-fase Pada
Menopause……………………………………………………… …...7
2.5 Tanda dan
Gejala………………………………………………………………….. …7
2.6 Perubahan-Perubahan
Organik………………………………………………….. …...8
2.7 Kebutuhan Wanita
Menopause………………………………………………….. …...9
2.8 Penatalaksanaan………………………………………………………………………
10
BAB III
PENUTUP…………………………………………………………………………….… 13
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………....13
B. Saran…………………………………………………………………………………..13
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Wanita sehat secara
normal akan mengalami suatu proses degenerasi yang dinamakan menopause.Proses
ini sering menimbulkan gejala-gejala yang dirasakan
tidak menyenagkan.Oleh karena itu sangatlah penting bagi setiap wanita untuk benar-benar memahaminya. Sekitar separuh dari semua wanita berhenti menstruasi antara usia 45 dan 50, sekitar seperempat berhenti sebelum umur 45 tahun, dan seperempat lainnya terus mentruasi sampai melewati umur 50 tahun.
tidak menyenagkan.Oleh karena itu sangatlah penting bagi setiap wanita untuk benar-benar memahaminya. Sekitar separuh dari semua wanita berhenti menstruasi antara usia 45 dan 50, sekitar seperempat berhenti sebelum umur 45 tahun, dan seperempat lainnya terus mentruasi sampai melewati umur 50 tahun.
Salah satu hal yang
dapat dilakukan untuk membuat kehidupan saat monopaause ini sedikit lebih mudah
adalah dengan diet menopause yang dapat membantu untuk energi tubuh,
mengendalikan berat badan dan mencegah sejumlah kondisi yang dapt menjadi lebih
terlihat pada saat proses penuaan terus berlanjut. Terapi Sulih Estrogen (TSH)
serta olahraga yang teratur juga dapatmengurangi beban pada saat terjadinya
proses menopause ini.
1.2
Ruang Lingkup
Siklus mentruasi adalah
suatu rangkaian perubahan dalam sistem reproduksi wanita yang terjadi setiap 28
hari sekali, meskipun lamanya siklus tersebut untuk setiap wanita dapat
bervariasi hingga satu minggu. Siklus tersebut dimulai dengan adanya pendarahan
dari rahim hingga satu minggu lamanya. Proses mentruasi akan dialami oleh
seorang wanita hingga usia 40 tahun atau lebih.
Ketika proses mentruasi semakin
jarang atau semakin sering, tidak teratur, lebih banyak atau lebih sedikit.
Ketika setahun penuh tanpa mentruasi, maka hal itu menandai akhir dari masa perimenopause
dan awal dimulainya menopause. Monopause bukanlah suatu penyakit. Hal ini akan
terjadi pada setiap wanita yang telah mencapai usia menopause. Rata-rata usia
wanita yang mengalami menopause adalah 51 tahun, meskipun mengalami menstruasi
terakhir pada rentang usia 45 dan 55 tahun pun masih dianggap normal.
1.3
Tujuan
1.
Untuk mengetahui defenisi
dari menopause
2.
Untuk mengetahui jenis-jenis
dari menopause
3.
Untuk mengetahui tahap-tahap
dari menopause
4.
Untuk mngetahui
gejala-gejala menopause
5.
Untuk mengetahui tanda awal
menopause
6.
Untuk mengetahui gangguan
pada menopause
7.
Untuk mengetahui komplikasi
dari menopause
8.
Untuk mengetahui pengobatan
pada menopause
9.
Untuk mengetahui pola makan
sehat menuju menopause
10. Untuk
mengetahui cara berolahraga pada saat menopause
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Defenisi Monopause
Monopause berasal dari bahasa yunani yaitu “Mens” yang artinya siklus
mentruasi dan “pausis” yang artinya penghentian. Dapat disimpulkan menopause
merupakan masa berhentinya siklus mentruasi seorang wanita. Monopause merupakan
pengertian dari berhentinya masa kesuburan dan masa reproduksi wanita ditandai
dengan berhentinya masa menstruasi atau siklus bulanan seiring bertambahnya
usia dan penurunan hormon. Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenovera
sekurang-kurangnya satu tahun atau tidak mengalami mentruasi selama satu tahun.
Monopause dalam bahasa biologis merupakan akhir dari siklus kehidupan
mentruasi seorang wanita yang terjadi dipertengahan usia 40 tahun ke atas.
Selama masa transisi ini, ovarium mulai melemah sehingga tingkat gairah seksual
pun semakin menurun secara alami dari horman esterogen dan progesterone.Hormon
esterogen berfungsi sebagai pengawas siklus ovulasi yakni saat induk telur
mulai melepas sel telur ke dalam tuba falopi dan menggembangkan payudara wanita
serta rahim. Hormon estrogen memiliki pengaruh yang cukup besar dalam tingkat
kesehatan wanita baik fisik maupun psikologis (emosional). Hormon progesteron
bertugas mengawasi mentruasi dan mempersiapkan rahim untuk menerima sel telur
yang telah dibuahi.
Monopause rupanya ada hubungannya dengan menarch. Makin dini menarch
terjadi, maka lambat menopause timbul. Sebaliknya makin lambat menarch terjadi,
makin cepat menopause timbul. Pada abad ini umumnya Nampak bahwa menarch makin
dini timbul dan menopause makin lambat terjadi,sehingga masa reproduksi menjadi
lebih panjang. Walaupun demikian di negara-negara maju rupaya menarch tidak
lagi bergeser ke umur yang lebih mudah, tampaknya batas maksimal telah
tercapai.Monopause yang artificial karena operasi atau radiasi pada umumnya
menimbilkan keluhan yang lebih banyak dibandingkan menopause alamiah.
B.
Jenis-jenis Monopause
Monopause dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu menopause alamiah dan menopause premature (dini).
1.
Monopause Alamiah
Monopause ini terjadi
secara bertahap, biasanya antara usia 45-55 tahun. Monopause alamiah terjadi pada
wanita yang masih mempunyai indung telur. Durasinya sekitar 5-10 tahun.
Meskipun seluruh prose situ kadang-kadang memerlukan waktu tiga belas tahun.
Selama itu mentruasi mungkin akan berhenti beberapa bulan kemudian akan kembali
lagi. Mentruasi dating secara fluktuatif. Lama intensitasnya dan alirannya
mungkin bertambah atau berkurang. Wanita yang mengalami menopause alamiah
mungkin membutuhkan perawatan atau mungkin tidak membutuhan perawatan apapun.
Hal ini karena kesehatan mereka secara menyeluruh cukup baik. Selain itu proses
menopause berjalan sangat lambat sehingga tubuhnya dapat menyesuaikan diri
dengan perubahanperubahan yang terjadi pada saat menopause.
2.
Monopause Dini
Monopause dini ini terjadi
sebelum usia 45 tahun dianggap sebagai menopause yang cepat, tetapi menopause
dini biasanya didefenisikan sebagai menopause yang terjadi sebelum usia 40
tahun.Kadang-kadang,menopause dini juga disebut sebagai kegagalan ovarium dini
(premature ovarian failure, POF), karena hal tersebut adalah masalah yang telah
menyebabkan menopause dating lebih cepat. Namun demikian, sangat penting untuk
mencatat bahwa POF dan menopause dini tidak selalu merupakan hal yang sama.
Tidak semua kasus POF adalah permanen pada beberapa kasus, fungsi ovarium dapat
dipulihkan dan mentruasi dapat berlangsung kembali. Seperti yang kita
ketahui,menopause ditentukan oleh masa mentruasi yang paling akhir, dan hal ini
hanya dapat terjadi jika POF bersifat permanen.
Monopause ini disebabkan
oleh gaya hidup, seperti merokok, kebiasaan minum minuman beralkohol, makanan
yang tidak sehat, dan kurang berolahraga. Gejala menopause dini dengan menopause
biasa tidak ada bedanya, walaupun setiap orang mengalami gejala dalam waktu
yang sama.Tetapi dari segi perubahan fisik penderita menopause biasanya tampak
lebih parah.Ini terlihat dari keluhan-keluhan yang mereka alami, yaitu
osteoporosis dan penyakit jantung koroner yang dating lebih cepat. Oleh karena
itu datangnya menopause dini perlu diwaspadai.
C.
Tahap-Tahap Monopause
Pada dasarnya menopause dibagi menjadi
tiga tahap yaitu masa pramenopause, menopause,dan pasca menopause.
1.
Pramenopause
Pramenopause yaitu masa transisi antara masa ketika wanita mulai
merasakan gejala menopause(biasanya pada pertengahan atau akhir usia 40 tahun)
dan masa siklus haid benar-benar terhenti(rata-rata 51 tahun). Pada masa
pramenopause akan terjadi perubahan fisik yang berarti.
2.
Monopause
Masa monopause menandakan menandakan haid terakhir. Penentuan masa
menopause hanya bisa dilakukan setelah seorang wanita tidak haid lagi selama 1
tahun.
3.
Pascamenopause
Masa ini adalah masa setelah haid terakhir seorang wanita. Dengan
kata lain, pascamenopause terjadi setelah masa menopause. Biasanya keadaan
fisik dan psikologisnya sudah dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan
hormonalnya.
D.
Gejala-Gejala Monopause
Haid adalah peristiwa yang terjadi secara khas pada individu, baik dalam
awal pertama kali terjadi dalam siklus,jumlah darah yang keluar, maupun dalam
gejala-gejala yang menyertai. Demikian pula ketika terjadi menopause akan
menimbulkan gejala-gejala yang berbeda pada setiap orang.Meskipun demikian,
dapatlah dikatakan bahwa gejala-gejala menopause dapat berupa antara lain:insomnia,
rasa panas (hot flash), banyak berkeringat, depresi, berkurangnya daya ingat,
sulit menahan dorongan untuk kencing (inkontinensia).
Gejala-gejala dari menopause disebabkan oleh perubahan kadar estrogen
dan progesterone. Karena fungsi ovarium berkurang, maka ovarium menghasilkan
lebih sedikit estrogen/progesterone dan tubuh memberikan reaksi. Beberapa
wanita hanya mengalami sedikit gejala, sedangkan wanita yang lain mengalami
berbagai gejala yang sifatnya ringan sampai berat. Hal ini adalah normal.
Berkurangnya kadar estrogen secara bertahap menyebabkan tubuh secara
perlahan menyesuaikan diri terhadap perubahan hormon, tetapi pada beberapa
wanita penurunan kadar estrogen ini terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan
gejala-gejala yang hebat. Hal ini sering terjadi jika menopause disebabkan oleh
pengangkatan ovarium.
Adapun gejala-gejala lain dari menopause
adalah:
1.
Gejala-gejala fisik
a.
Hot flushes/rasa panas (pada
wajah, leher, dan dada yang berlangsung selama beberapa menit, pusing,lemah,
atau sakit.
b.
Rasa panas
c.
Berkeringat dimalam hari
d.
Susah tidur
e.
Sakit kepala
f.
Keinginan buang air kecil
menjadi lebih sering
g.
Berdebar-depar (detak
jantung meningkat atau mengencang)
h.
Tidak nyaman ketika buang
air kecil
i.
Ketidakmampuan untuk
mengendalikan buang air kecil (inkontinensia)
j.
Perubahan kulit
k.
Kerapuhan tulang
2.
Gejala-gejala psikologis
a.
Mudah tersinggung
b.
Depresi
c.
Cemas
d.
Suasana hati (mood) yang
tidak menentu
e.
Sering lupa
f.
Susah berkonsentrasi
3.
Gejala-gejala seksual
a.
Kekurangan vagina,
mengakibatkan rasa tidak nyaman selama berhubungan seksual
b.
Menurunnya libid
E.
Tanda Awal Monopause
1.Perubahan kejiwaan
Perubahan yang dialami oleh wanita dengan menjelang menopause adalah
merasa tua, mudah tersinggung, mudah kanget sehingga jantung berdebar, takut tidak
bisa memenuhi kebutuhan seksual suami, rasa takut bahwa suami akan menyeleweng.
Keinginan seksual menurun dan sulit mencapai kepuasan, dan juga merasa tidak
berguna dan tidak menghasilkan sesuatu.
2.Perubahan fisik
Pada perubahan fisik seorang wanita mengalami perubahan kulit. Lemak
bawah kulit menghilang sehingga kulit mengendor, sehingga jatuh dan lembek.
Kulit mudah terbakar sinar matahari dan menimbulkan pigmentasi dan menjadi
hitam. Pada kulit tumbuh bintik-bintik hitam, kelenjer kulit kurang berfungsi
sehingga kulit menjadi kering dan keriput. Karena menurunnya estrogen dapat menimbulkan
perubahan kerja usus menjadi lambat, dan mereabsorbsi sari makanan makin berkurang.
Kerja usus halus yang semakin berkurang maka akan menimbulkan gangguan buang
air besar berupa obstipasi.
F.
Gangguan pada saat menopause
Gangguan menopause ialah jadwal
menopause.
1.Monopause premature
Terhentinya haid pada umur 40 tahun. Terdapat gejala premonopause hot
flushes (rasa panas), dan gonadotropin.
2.Monopause
terlambat
Pada kira-kira usia 45 tahun, empat dari lima wanita akan mengalami
menopause. Akan tetapi, jika menopause tertunda sampai setelah usia 55 tahun,
maka hal tersebut dianggap terlambat.Kemungkinan disebabkan oleh kelebihan
berat badan.Seperti yang kita ketahui, sebagian besar estrogen juga dibuat
didalam ovarium. Akan tetapi,sejumlah kecil estrogen juga dibuat dibagian
dibagian tubuh lain, termasuk di sel-sel lemak.
G.
Komplikasi Monopause
Banyak wanita melewati menopause tanpa perlu nasihat atau pengobatan
medis untuk menghilangkan gejala-gejalanya. Akan tetapi,perubahan kadar hormone
(khususnya estrogen) yang member ciri menopause dapat mengakibatkan sejumlah
komplikasi dikemudian hari. Komplikasi yang menyertai menopause seperti
berikut:
1.Osteoporosis
Merupakan pengeroposan tulang yang membuat rasa nyeri dan berpotensi
mengalami patah tulang.
2.Masalah urogenital
Merupakan masalah seksual, ketidakmampuan untuk mengendalikan buang air
kecil (inkontinensia), dan infeksi dalam saluran kemih selama masa
perimonopause, tetapi tidak seperti gejala menopause lainnya, hal ini mungkin
menjadi masalah kesehatan jangka panjang setelah munculnya menopause, oleh
karena itu perlu ditangani dengan baik.
3.Penyakit Kardiovaskular
Merupakan permasalahan yang meliputi jantung dan sistem pembuluh darah
yang memasok darah keseluruh tubuh. Di dalamnya termasuk permasalahan seperti
vangina, serangan jantung, dan stroke.Dan kemungkinan bisa juga mengalami
peningkatan kadar kolesterol setelah menopause, dan penumpukan kolesterol LDL
(dikenal sebagai kolesterol ‘jahat’) yang dapat mempersempit dan menyumbat
pembuluh arteri sehingga meningkatkan resiko terkena penyakit kardiovaskuler.
4.Obesitas
Memasuki menopause mengubah cara tubuh untuk menyimpan lemak. Sebelum
menopause,wanita biasanya menyimpan kelebihan lemak di sekitar panggul dan
paha, yang menyebabkan bentuk tubuh wanita seperti “buah pear”. Namun demikian,
setelah menopause kelebihan lemak disimpan di sekitar pinggang dan perut, yang
menyebabkan bentuk tubuh seperti “buah apel”. Bentuk tubuh seperti “buah apel”
ini diikuti dengan peningkatan resiko terkena penyakit jantung, diabetes tipe
2, dan kanker tertentu (misalnya kanker payudara).
5.Demensia
Hubungan antara menopause dengan masalah memori tidak sepenuhnya jelas,
tetapi tampaknya hormon-hormon wanita memainkan beberapa peran dalam fungsi
otak yang normal. Meskipun demensia secara normal tidak mempengaruhi wanita
sampai mereka berada pada masa pascamenopause, munculnya menopause bisa jadi
memiliki peran dalam kemunduran memori.
H.
Pengobatan Monopause
Pengobatan yang paling sering digunakan untuk menghilangkan
gejala-gejala menopause dan mengurangi resiko masalah kesehatan dimasa depan
adalah terapi sulih hormon (hormone replacement therapy, HRT). Akan tetapi,
seperti yang mungkin pernah didengar, ada beberapa resiko yang menyertai
pengobatan HRT ini, khususnya jika digunakan untuk jangka waktu yang lama.
Efek-efek yang berpotensi terjadi dalam
pengobatan jangka panjang dengan HRT adalah:
1.
Peningkatan resiko tersamar
a.
Kanker payudara
b.
Masalah penyumbatan
c.
Pembuluh darah (misalnya
stroke)
d.
Penyakit jantung koroner
2.
Penurunan resiko tersamar
a.
Kanker kolorektal (usus
besar)
b.
Osteoporosis dan patah
tulang
Beberapa pilihan
pengobatan untuk menopause adalah:
1. Perubahan gaya hidup
a. Pola makan yang sehat dan seimbang
b. Olahraga (misalnya
latihan ketahanan tubuh seperti jalan kaki
atau jogging, olahraga dengan menggunakan beban).
atau jogging, olahraga dengan menggunakan beban).
c. Menghindari hal-hal yang dapt memicu
timbulnya gejala.
2. Pengobatan
berbasis hormone
a.HRT (terapi
estrogen tunggal, yang dikombinasikan secara sekuensial
atau berkelanjutan.
atau berkelanjutan.
b.Tibolone (livial).
c.Fitoestrogen (zat
kimia alami yang diperoleh dari makanan herbal.
d.Testosteron.
3.
Obat-obatan untuk mengurangi hot flushes (rasa panas) dan keringat
a.Clonidine (Dixarit, Catapres)
b.Selective
serotonin receptor inhibitor (SSRI)
4.
Terapi komplementer
a.Obat-obatan
herbal
b.Homeopati
c.Refleksiologi
d.Hipnosis
e.Akupuntur
f.Aromaterapi
g.Yoga
5.
Pengobatan untuk monorrhagia (mentruasi teratur tetapi sangat
bnnyak, yang dialami oleh banyak wanita pada masa menjelang menopause).
a.Obat
anti-inflamasi nonsteroid (OAINS).
b.Tranexamic acid (Cyklokapron).
c.Etamsylate
(Diccynene, Dicynone).
d.Terapi
progestogen-tunggal (Mirena)
e.Pembedahan
(Misalnya histerektomi)
6.
Pengobatan untuk gejala psikologis.
a.Psikoterapi, konseling.
b.Obat-obatan
antidepresan.
7.
Pengobatan untuk gejala urogenital (gejala fisik yang mempengaruhi
sistem saluran kemih dan organ genital).
a.Pelicin/pelembab
vagina (KY Jelly atau Replens)
b.Obat-obatan untuk
mengatasi ketidakmampuan untuk
mengendalikan(inkontiinensia).
c.Antibiotika untuk
infeksi kandung kemih.
I.Pola makan sehat menuju menopause
Monopause
merupakan peristiwa alami dalam siklus kehidupan wanita. Untuk mencegah
berbagai keluhan yang mungkin terjadi
dimasa menopause yang disebabkan oleh kekurangan hormone estrogen, pengaturan
menu makanan yang tepat sedini mungkin adalah salah satu jawaban yang tepat
untuk mengatasi kekurangan hormone estrogen pada tubuh. Hal ini merupakan alternative
alamiah, yaitu dengan mengkonsumsi ekstra estrogen yang banyak terkandung pada sejumlah
bahan pangan.
Sebuah menopause diet adalah waktu yang baik untuk membatasi makanan
yang tidak begitu bagus untuk seorang wanita menuju masa menopause karena
ransel dikalori dapat lebih mudah selama fase kehidupan ini dan factor resiko
jenis penyakit tertentu bisa naik. Tidak mengkonsumsi lemak berlebih dan tidak
tidak mengkonsumsi minuman berakohol juga minuman berkafein, akan memelihara
hati dan sistem kardiovaskuler yang sehat dan membantu untuk mengurangi resiko kondisi
seperti kanker dan diabetes.
Mengganti pilihan dengan pilihan yang lebih sehat seperti air mineral
dan the hijau tanpa kafein.Sayuran dan buah-buahan segar selalu penting untuk
disertakan dalam setiap diet. Seorang wanita harus menjauhi makanan berlemak
dan manis serta yang menggandung kafein atau apapun yang benar-benar tidak
memiliki nilai gizi.
Ada senyawa alamiah dalam tumbuh-tumbuhan
dan kacang-kacangan yang struktur kimianya mirip dengan hormone estrogen dan
disinyalir akan menghasilkan efek seperti kerja estrogen.Senyawa tersebut
disebut fitoestrogen. Bahan pangan yang kaya akan fitoestrogen adalah jenis kacang-kacangan
terutama kacang kedelai, serta dapat ditemukan pada hampir semua jenis sereal sayuran,
papaya, dan tanaman lain yang kaya akan kalsium.
Bahan pangan kaya fitoestrogen yang cocok digunakan untuk minuman segar
antara lain tahu sutera. Bahan yang terbuat dari kacang kedelai ini memiliki
tekstur yang sangat lembut, seperti krim kental, dapat menjadi pengganti aneka
produk dari daging sapi dan minyak hewanI, Dan susu kedelai. Susu yang terbuat
dari kacang kedelai ini kaya zat fitoetrogen, sangat fleksibel diolah menjadi
dessert yang menggugah selera. Dianjurkan pula mengkomsumsikan bengkuang, dan
agaragar rumput laut.
J.Olahraga teratur menjelang
menopause.
Berolahraga secara teratur banyak
manfaatnya. Berolahraga memungkinkan untuk membakar lemak yang berlebih dengan
lebih efisien. Dengan demikian, olahraga membantu mengandalikan berat badan.
Selain itu olahraga mempunyai manfaat sebagai berikut:
i.
Meningkatkan fungsi
kekebalan tubuh, serta kemampuan tubuh untuk menjaga kadar gula darah.
ii.
Menjaga kepadatan tulang.
iii.
Menjaga masa otot.
iv.
Membakar kalori lemak
v.
Mengurangi stress
vi.
Mengurangi gejala menopause
misalnya meriang.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari
uraian diatas yaitu bahwa menopause adalah
berhentinya
masa manstruasi pada wanita yang rata-rata umurnya mencapai 50 tahun dengan
rentang
antara 48 dan 52 tahun. Dan menopause mempunyai 2 jenis yaitu menopause alamiah
dan menopause dini. Dan menopause terdiri dari 3 tahap yaitu, pramenopause,
menopause, dan pascamenopause.
Penyebab dari menopause meliputi adanya
degenerasi atau penuaan secara alamiah pada organ reproduksi wanita. Dan adapun
gejala-gejala menopause terdiri dari gejala-gejala fisik, psikologis,dan
seksual. Dan menopause pun bisa terjadi komplikasi pada osteoporosis, masalah
urogenital,penyakit kardiovaskuler, obesitas, dan demensia.
Pengobatan menopause mempunyai banyak
pilihan meliputi perubahan gaya hidup. Pengobatan berbasis hormone, obat-obatan
untuk mengurangi hot flushes (rasa panas) dan keringat, terapi komplementer,
pengobatan untuk monorrhagia, pengobatan untuk gejala psikologis, dan
pengobatan untuk gejala urogenital.
SARAN
Menjadi tua dan keriput memang hal yang
sering ditakuti oleh para wanita. Namun, hal ini bukan berarti wanita
kehilangan identitas kewanitaannya. Justru seharusnya sadar bahwa wanita yang mengalami
masa menopause memulai fase kehidupan baru sebagai wanita yang matang dalam berfikir.
Berikut
beberapa tips supaya tetap sehat saat memasuki masa menopause nanti, yaitu:
a.Tidak
merokok
b.Tida
minum alcohol
c.Sering
berolahraga secara teratur
d.Makan
makanan yang sehat (terutama yang bersumber dari kacang kedelai sebagai sumber fitoestrogen.
e.Cukup
terkena cahaya matahari
DAFTAR PUSTAKA
Owen, E. 2005. Panduan Kesehatan bagi wanita. PT Prestasi
Pustakaraya. Jakarta.
Baziad, A. 2003. Monopause dan Andropause. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirihardjo. Jakarta